laporan pompa sentrifugal-teknik mesin
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada zaman sekarang, sudah
begitu banyak teknologi canggih yang dihasilkan, yaitu dalam dunia industri,
otomotif, informasi, dan lain sebagainya. Seperti halnya dengan pompa, pompa
sudah dapat di jumpai dimana-mana, karena penggunaan pompa sudah sangat di
butuhkan oleh masyarakat.
Kebutuhan akan pompa semakin
meningkat, maka banyak para ahli dapat membuat berbagai jenis pompa dengan berbagai
bentuk dengan fungsi yang berbeda-beda. Seperti jenis-jenis pompa yang beredar
di pasaran, sudah ada yang dapat digunakan oleh masyarakat-masyarakat kecil
karena memiliki konstruksi dan penggunaan yang sederhana. Dalam percobaan ini,
yang di ujikan adalah praktek POMPA SENTRIFUGAL
Pompa Sentrifugal Salah satu jenis pompa pemindah non positip adalah pompa sentrifugal yang
prinsip kerjanya mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi
energi potensial (dinamis) melalui suatu impeller yang berputar dalam
casing. Sesuai dengan data-data yang di dapat, pompa reboiler debutanizer di
Hidro kracking Unibon menggunakan pompa sentrifugal single - stage double suction.
B. Batasan Masalah
Dalam penulisan laporan
ini yang berjudul praktek test pump, penulis membatasi ruang lingkup
permasalahan yaitu :
- Bagaimana teori dasar Pompa Sentrifugal ?
- Apa peralatan yang digunakan pada proses pengujian?
c. Tujuan Praktikum
▪ Menjelaskan
fungsi POMPA SENTRIFUGAL
▪ Menentukan
karakteristik pompa
▪ Membuat
Evaluasi
▪ Membuat
keunggulan dan kelemahan POMPA
SENTRIFUGAL
D. Manfaat
Laporan ini diharapkan bermamfaat bagi
- Bagi penulis sendri, dimana dalam laporan ini penulis dapat menambah wawasan tentang test pump;
- Bagi adik-adik mahasiswa dapat menjadi bahan perbandingan sewaktu nanti mengadakan peraktek test pump di semester 5 (lima);
Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi Pompa sentrifugal
E. Teknik Pengumpulan Data
▪ Melakukan
konsultasi dengan dosen pembimbing
▪ Melakukan
praktikum
▪ Melakukan
diskusi dengan teman satu kelompok
▪ Melakukan
pengambilan sebagian data dengan menggunakan internet
BAB
II
TEORI
DASAR
Teori Dasar Pompa Sentrifugal
Tekanan suatu fluida dapat diasumsikan sebagai tekanan
pada suatu kolom vertikal berisi fluida dimana karena pengaruh beratnya
memberikan tekanan yang sebanding dengan tekanan di semua titik. Tinggi kolom
ini disebut head statis dan ditampilkan dalam terminologi feet atau meter. Head
statis atas suatu tekanan tertentu bergantung pada berat fluida menurut rumus
berikut:
Sebuah pompa centrifugal menciptakan kecepatan fluida. Energi kecepatan ini
kemudian ditransformasikan ke energi tekanan saat fluida lepas dari pompa. Oleh
karenanya, head yang tercipta bisa dikatakan sebanding dengan energi kecepatan
impeller. Hubungan ini diwujudkan pada rumus yang sangat dikenal
yaitu:
H
Dimana;
H= Total head dalam feet atau meter.
v= Kecepatan impeller dalam feet per detik.
g= 32.2 Feet/Deti
Kita bisa memperkirakan head sebuah pompa centrifugal dengan menghitung kecepatan impeller dan
memasukkannya pada rumus di atas. Rumus yang bisa dipakai untuk kecepatan
tersebut adalah :
D = Diameter Impeller
dalam satuan inchi
V= Kecepatan dalam feet/detik.
Itulah sebabnya mengapa kita harus selalu mendasarkan
pada pemahaman head fluida dalam feet/meter dan bukan pada tekanan, saat
menghadapi pompa centrifugal. Suatu pompa dengan suatu jenis impeller dan
dengan suatu kecepatan, akan menaikkan fluida pada ketinggian tertentu tanpa
perlu menghiraukan berat fluida sebagaimana terlihat pada gambar 1 di bawah ini :
Fig.
1 Pompa yang identik akan dapat melayani fluida dengan berbagai tingkat
kekentalan
Fig. 2-a Suction Lift : Menunjukkan besaran Head Statis dalam sebuah
sistem pemompaan dimana Pompa terletak di posisi lebih tinggi dari Tangki
tempat penghisapan. (Static Suction Head) SUCTION HEAD terjadi saat sumber
suplai di atas garis tengah pompa. Jadi STATIC SUCTION HEAD adalah jarak
vertikal dalam satuan feet atau meter darigaris
tengah pompa hingga ketinggian fluida yang di pompa
Fig.
2-b Suction Head : Menunjukkan Static Head di sebuah sistem pemompaandimana
Pompa terletak lebih rendah dari Tangki hisap. (Static Suction Head )
BAB
III
JENIS-JENIS ALAT DAN BAHAN
Sebelum melakukan pembongkaran ,hal-hal yang harus di
persiapkan sebelum berkerja adalah membesiapkan alat dan bahan yag akan di
gunakan fiantaranya adalah sebagai berikut:
a.
1 buah pompa sentripugal
b.
1 set kunci kombinasi
c.
Palu karet
d.
1 set kunci
e.
Meja kerja
f.
Kuas pembersih
g.
Jangka sorong
Langkah keja :
1. lepaskan pompa dari tempat dudukannya
2. buka baut pengikat pada casing dengan
kunci yang sesuai
3. lepaskan paking yang ada dengan benar
4. lepaskan stuffing Box dari casing
5. lepaskan Shaft dengan cara dipukul dengan palu karet
6. lepaskan BearingBeraing (bantalan)
7. pisahkan Impeller dari shft
BAB IV
PRINSIP KERJA POMPA SENTRIFUGAL
PRINSIP KERJA POMPA
Pompa Centrifugal secara prinsip terdiri dari casing
pompa dan impeller yang terpasang pada poros putar. Casing pompa berfungsi
sebagai pelindung, batas tekan dan juga terdiri dari saluran- saluran yang
untuk masukan ( suction ) dan keluaran ( discharge ). Casing ini memiliki vent
dan drain yang berguna untuk melepas udara atau gas yang terjebak dalam
casing selain untuk juga berguna perawatannya.
Vanes daripada impeller yang berputar meneruskan
dan memberikan gaya putar sentrifugal kepada cairan ini sehingga cairan
bergerak menuju keluar impeller dengan kecepatan tinggi. Cairan tersebut
kemudian sampai dan mengumpul pada bagian terluar casing yaitu volute.
Volute ini merupakan area atau saluran melengkung yang
semakin lama semakin membesar ukurannya, dan seperti halnya diffusor, volute
berperan besar dalam hal peningkatan tekanan cairan saat keluar dari
pompa, merubah energi kecepatan menjadi tekanan. Setelah itu liquid keluar dari
pompa melalui saluran discharge.
Pompa Sentrifugal juga bisa dibuat dengan dua volute. Pompa
semacam ini biasa disebut double volute
pumps, dimana discharge nya berbeda posisi
180°. Untuk aplikasinya bisa meminimaliskan gaya radial yang
mengenai poros dan bantalan sehubungan dengan ketidak seimbangan tekanan
di sekitar impeller.
Perbandingan antara single dan double volute sentrifugal bisa
dilihat di bawah ini
Kavitasi pada Pompa
Kavitasi adalah fenomena perubahan phase uap dari zat
cair yang sedangmengalir, karena tekanannya berkurang hingga di bawah tekanan
uap jenuhnya. Pada pompa bagian yang sering mengalami kavitasi adalah sisi isap
pompa.
Hal ini terjadi jika tekanan isap pompa terlalu rendah
hingga dibawah tekanan uap jenuhnya,
hal ini dapat menyebabkan :
-Suara berisik, getaran atau kerusakan komponen pompa tatkala
gelembung-gelembung fluida tersebut pecah ketika melalui daerah yang lebih
tinggi tekanannya-Kapasitas pompa menjadi berkurang
-Pompa tidak mampu membangkitkan head (tekanan)
-Berkurangnya efisiensi pompa.Secara
umum, terjadinya kavitasi diklasifikasikan atas 5 alasan dasar :
1. Vaporisation - Penguapan.
Fluida menguap bila tekanannya menjadi sangat rendah
atau temperaturnya menjadi sangat tinggi. Setiap pompa sentrifugal memerlukan
head (tekanan) pada sisi isap untuk mencegah penguapan. Tekanan yang diperlukan
ini, disiapkan oleh pabrik pembuat pompa dan dihitung berdasarkan asumsi
bahwaair yang dipompakan adalah µfresh water pada suhu 68oF.
Dan ini disebut Net Positive Suction Head Available
(NPSHA) Karena ada pengurangan tekanan (head losses) pada sisi suction(
karenaadanya valve, elbow, reduser, dll), maka kita harus menghitung head total
padasisi suction dan biasa disebut Net Positive Suction Head is Required
(NPSHR).
Nah nilai keduanya mempengaruhi terjadinya penguapan,
maka untuk mencegah penguapan, syaratnya adalah : NPSHA ± Vp NPSHR Dimana Vp : Vapor pressure fluida
yang dipompa.Dengan kata lain untuk memelihara supaya vaporization tidak
terjadi maka kitaharus melakukan hal berikut :
1. Menambah Suction head, dengan :
-Menambah level liquid di tangki.
-Meninggikan tangki.
-Memberi tekanan tangki.
-Menurunkan posisi pompa(untuk pompa
portable).
-Mengurangi head losses pada suction piping system. Misalnya denganmengurangi jumlah fitting, membersihkan striner,
cek mungkin ventingtangki tertutup) atau bertambahnya speed pompa.
2. Mengurangi Tempertur fluida, dengan :
-Mendinginkan suction dengan fluida pendingin
-Mengisolasi suction pompa
-Mencegah naiknya temperature dari bypass system dari pipa discharge.
3. Mengurangi NPSHR, dengan :
-Gunakan double suction. Ini bias
mengurangi NPSHR sekitar 25 % dandalam beberapa kasus memungkinkan
penambahan speed pompa sebesar 40 %
-Gunakan pompa dengan speed yang
lebih rendah.
-Gunakan impeller pompa yang memiliki µeye¶
impeller yang lebih besar.
-Install Induser, dapat mereduksi NPSHR sampai
50 %.
-Gunakan pompa yang lebih kecil. Menggunakan 3
buah pompa kecildengan ukuran kapasitas separuhnya, hitungannya lebih murah
dari padamenggunakan pompa besar dan spare-nya. Lagi pula dapat menghematenergy.
Pada bagian pertama tulisan yang lalu, kita telah mengenal
apa itu kavitasi, efek yang ditimbulkannya dan klasifikasi kavitasi.
2. Air Ingestion - Masuknya
Udara Luar ke Dalam System
Pompa sentrifugal hanya mampu menghandle 0.5% udara
dari total volume. Lebih dari 6% udara, akibatnya bisa sangat berbahaya, dapat
merusak komponen pompa. Udara
dapat masuk ke dalam system melalui beberapa sebab, antara lain :
-Dari packing stuffing box ( Bagian A ± Lihat Gambar ). Ini terjadi,
jika pompa dari kondensor, evaporator atau peralatan lainnya bekerja padakondisi vakum.
-Letak valve di atas garis permukaan air (water line).
-Flens (sambungan pipa) yang bocor.
-Tarikan udara melalui pusaran cairan (
vortexing fluid ).
-Jika µbypass line letaknya terlalu dekat dengan sisi isap, hal ini
akanmenambah suhu udara pada sisi isap.
-Berkurangnya fluida pada sisi isap, hal ini dapat terjadi jika level
cairanterlalu rendah.
Vortexing FluidaKeduanya, baik penguapan maupun
masuknya udara ke dalam system berpengaruh besar terhadap kinerja pompa
yaitu pada saat gelembung-gelembungudara itu pecah ketika melewati µeye
impeller ( Bagian G ± Lihat Gambar ) sampai pada sisi keluar ( Sisi dengan
tekanan yang lebih tinggi ). Terkadang, dalam beberapa kasus dapat merusak
impeller atau casing. Pengaruh terbesar dari adanya jebakan udara ini
adalah berkurangnya kapasitas pompa.
3. Internal Recirculation -
Sirkulasi Balik di dalam System
Kondisi ini dapat terlihat pada sudut terluar (
leading edge ) impeller, dekat dengan diameter luar, berputar balik ke bagian
tengah kipas. Ia dapat juga terjadi pada sisi awal isap pompa. Efek
putaran balik ini dapat menambah kecepatannya sampai ia menguapdan kemudian
pecah ketika melalui tempat yang tekanannya lebih tinggi. Ini selalu terjadi
pada pompa dengan NPSHA yang rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, kita harus
tahu nilai Suction Spesific Speed , yang dapat digunakanuntuk mengontrol pompa
saat beroperasi, berapa nilai terdekat yang teramanterhadap nilai BEP ( Best
Efficiency Poin t) pompa yang harus diambil untuk mencegah terjadinya
masalah
Nilai Suction Spesific Speed yang diijinkan adalah antara 3.000 sampai
20.000.Rumus yang dipakai adalah :
Dimana :
Rpm = Kecepatan PompaCapacity
= Gallons per menit, atau liters per
detik dari impeller terbesar pada nilaiBEP(Best Efficiency Point) -nya.
Head = Net Positive Suction
Head is Required ( feet atau meter )pada nilai rpm-nya.
Catatan penting :
-Untuk pompa double suction, kapasitas dibagi 2 karena ada 2 impeller eyes.
-Ideal untuk µmembeli pompa dengan nilai Suction Spesific Speed kurangdari 8500
( 5200 metrik ) kecuali untuk kondisi yang ekstrim.
-Mixed Hydrocarbon dan air panas idealnya pada 9000 ÷ 12000 ( 5500÷7300 metric ) atau lebih tinggi, lebih
bagus.
-Nilai Suction Spesific Speed yang tinggi menandakan impeller eye-nyalebih
besar dari biasanya dan biasanya nilai efisiensinya disesuaikandengan nilai
NPSHR yang rendah.
-Lebih tinggi nilai Suction Spesific Speed memerlukan desain
khusus,operasinya memungkinkan adanya kavitasi.
-Biasanya, pompa yang beroperasi dibawah
50% dari nilai BEP-nya tidak reliable
Jika kita memakai open impeller, kita dapat mengoreksi
internal recirculation dengan mengatur suaian ( clearance ) impeller sesuai
dengan spesifikasi pabrik pembuatnya.
Jenis
impeller
Untuk jenis Closed Impeller lebih banyak masalahnya dan
kebanyakan pada prakteknya dikembalikan ke pabrik pembuatnya untuk di
evaluasi ataumungkin didesain ulang pada impellernya atau perubahan
ukuransuaian(clearance) pada wearing ring.
BAB
V
Komponen
Pompa Sentrifugal
Bagian-bagian Utama Pompa Sentrifugal
:
A. Stuffing Box Stuffing Box berfungsi
untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa menembus casing.
B. Packing Digunakan untuk mencegah dan
mengurangi bocoran cairan dari casing pompamelalui poros. Biasanya terbuat dari
asbes atau teflon.
C. Shaft ( poros ) Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi
dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.
D. Shaft sleeve Shaft sleeve berfungsi
untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada stuffing box.
Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal bearing dan
interstage atau distance sleever.
E. Vane Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada
impeller.
F. Casing Merupakan
bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang
berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta
tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi
kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).
G. Eye of Impeller Bagian sisi masuk
pada arah isap impeller.
H. Impeller Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa
menjadi energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga
cairan padasisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk
sebelumnya.
I. Wearing
Ring Wearing ring berfungsi
untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian depan impeller
maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah antara casing
dengan impeller.
J. Bearing Beraing ( bantalan ) berfungsi
untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat berputar, baik
berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan poros untuk
dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek
menjadi kecil.K. Casing Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi
sebagai pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane),
inlet dan outletnozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan
mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).
BAB VI
Pompa Sentrifugal dapat Diklasifikasikan
1. Menurut Kapasitas
a.
Kapasitas rendah ( <20
/jam )
b. Kapasitas sedang ( 20-60
/jam )
c. Kapasitas
tinggi ( >60
/jam )
2. Menurut Tekanan Yang Dihasilkan
a. Tekanan rendah ( <5 kg/
)
b. Tekanan menengah ( 5-50 kg/
)
c. Tekanan
tinggi ( >50 kg/
)
3. Menurut Kecepatan Spesifik
a. Kecepatan rendah
b. Kecepatan menengah
c. Kecepatan
tinggi
d. Pompa aliran campur
e. Pompa aliran aksial
4. Menurut Sisi Masuk Impeller
a. Pompa isapan tunggal ( single suction )
b. Pompa isapan ganda ( double suction )
5. Menurut Perencanaan Rumah Pompa
a. Rumah tunggal
b. Rumah bersekat-sekat, digunakan pada multi tingkat
6. Menurut Jumlah Impeller dengan Tingkatannya
a. Pompa dengan Impeller tunggal
b. Pompa dengan Impeller banyak
7. Menurut Letak Poros
a. Pompa poros horisontal
b. pompa poros vertikal
8. Menurut Sistem Penggerak
a. Dikopel langsung pada unit penggerak
b. Melewati beberapa macam jenis transmisi ( belt,
roda gigi, dll )
Sistem Proteksi Pompa
Sentrifugal
Agar pompa dapat beroperasi dengan baik, terdapat
prosedur proteksi standar yang diterapkan pada pompa sentrifugal. Beberapa
standar minimum paling tidak terdiri dari:
1. Proteksi terhadap aliran balik. Aliran keluaran pompa dilengkapi dengan
check valve yang membuat aliran hanya bisa berjalan satu arah, searah
dengan arah aliran keluaran pompa.
2. Proteksi terhadap overload. Beberapa alat seperti pressure switch low,
flowswitch high, dan overload relay pada motor pompa dipasang pada sistem pompa untuk menghindari overload
3. Proteksi terhadap vibrasi. Vibrasi yang berlebihan akan menggangu
kinerja dan berkemungkinan merusak pompa. Beberapa alat yang ditambahkan untuk menghindari vibrasi berlebihan ialah vibration
switch dan vibration monitor.
4. Proteksi terhadap minimum flow. Peralatan seperti pressure switch high
(PSH),flow switch low (FSL), dan return line yang dilengkapi dengan control
valve dipasang pada sistem pompa untuk
melindungi pompa dari kerusakan akibat tidak terpenuhinya minimum flow.
5. Proteksi terhadap low NPSH available. Apabila pompa tidak memiliki NPSHa
yang cukup, aliran keluaran pompa tidak akan mengalir dan fluidater akumulasi
dalam pompa. Beberapa peralatan safety yang ditambahkan pada sistem pompa ialah level switch low (LSL) dan
pressure switch low (PSL).
Penggunaan Pompa Sentrifugal
Dalam kehidupan sehari-hari pompa sentrifugal banyak
memberikan berbagai manfaat besar bagi manusia, terutama pada bidang
industri. Secara umum pompa sentrifugal digunakan untuk kepentingan pemindahan
fluida dari satu tempat ke tempat yang lainnya Berikut ini beberapa contoh lain
pemanfaatan pompa sentrifugal, diantaranya:
a)Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan dalam
fasilitas gathering station, suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi
sebelum diolah dan dipasarkan, ialah pompa bertipe sentrifugal.
b)Pada industri perkapalan pompa sentrifugal banyak digunakan
untuk memperlancar proses kerja di kapal.
c)Pompa sentrifugal WARMAN dirancang khusus untuk memompakan
lumpur, bahan kimia, dan semua larutan cair yang bercampur dengan partikel
padat.d) Pompa sentrifugal dan reciprocating RUHRUMPEN untuk berbagai jenis
aplikasi, seperti: industri proses, perkapalan, dock & lepas pantai, oil
& gas dan aplikasi umum lainnya.
BAB VII
Keunggulan dan Kelemahan Pompa Sentrifugal
Keunggulan dan Kelemahan Pompa Sentrifugal :
Pada beberapa kasus pemanfaatan pompa sentrifugal,
pompa inimemberikan efisiensi yang lebih baik dibandingkan pompa jenis
displacement. Hal ini dikarenakan pompa ini memiliki keunggulan dari pompa
lainnya. Keunggulan-keunggulan
tersebut diantaranya :
a) Principe kerjanya sederhana
b) Mempunyai banyak jenis
c) Konstruksinya kuat
d) Tersedia berbagai jenis pilihan kapasitas output debit air
e) Poros
motor penggerak dapat langsung disambung ke pompa
f)Pada umumnya untuk volume yang sama dengan
pompa displacement, harga pembelian pompa sentrifugal lebih rendah.
g)Tidak banyak bagian-bagian yang bergerak (tidak ada katup dan
sebagainya),sehingga pemeliharaannya mudah.
h) Lebih sedikit memerlukan tempat.
i)Jumlah putaran tinggi, sehingga memberi kemungkinan untuk
pergerakanlangsung oleh sebuah electromotor atau turbin.
j) Jalannya tenang, sehingga fondasi dapat di buat ringan.
k)Bila konstruksinya disesuaikan, memberi kemungkinan untuk mengerjakan zat cair yang mengandung kotoran.
l)
Aliran zat cair tidak terputus-putus.
Namun disamping memiliki
keunggulan pompa sentrifugal ini juga tidak luput dari yang namanya kelemahan. Adapun kelemahan dari pompa ini adalah:
a) Dalam keadaan normal pompa sentrifugal tidak dapat menghisap sendiri
(tidak dapat memompakan udara).
b) Kurang cocok untuk mengerjakan zat cair kental, terutama pada aliran
volume yang kecil.
BAB VIII
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Rata-rata efisiensi Pompa Sentrifugal tidak terlalu tinggi. Hal ini
karena disebabkan tidak seimbangnya daya poros
dengan daya hidrolik, dimana daya hidrolik sangat di tentukan oleh
kapasitas pompa.
2. Semakin besar debit air yang dihasilkan pompa, maka head pompa akan
semakin kecil.
B. Saran
1. Diharapkan menyadari pentingnya keselamatan
2. Agar dalam praktikum agar betul-betul teliti
3. dalam melakukan praktikum diharapakan mengikuti prosedur
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur terlebih dahulu kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberi rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini
tepat pada waktunya.
Adapun judul laporan ini adalah POMPA SENTRIFUGAL yang merupakan salah
satu tugas praktikum di workshop ( bengkel )
Maintenance Mesin Politeknik Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen
pembimbing sebagai dosen mata kuliah praktikum di workshop ( bengkel ) Maintenance.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan
laporan ini di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini
bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan
Medan, Januari 2012
Penulis,
Boy Binsar manik
NIM:
0905012125
Komentar
Posting Komentar